Visi Misi

VISI

Terwujudnya GMKI dengan sistem organisasi yang berfungsi secara optimal dan menciptakan sumber daya manusia yang profesional, independen dan berintegritas dengan berorientasi pada prestasi.

MISI

Kaderisasi
Kaderisasi

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia GMKI yang Profesional, Independen, dan berintegritas dengan sistem pendidikan kader yang mempuni dan berorientasi pada Prestasi.

Kemitraan
Kolaborasi

Meningkatkan kerjasama dengan Gereja, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Publik.

Advokasi
Advokasi

Mewujudnyatakan kehadiran GMKI dalam membela hak-hak masyarakat Indonesia yang tertindas.

Persaudaraan
Persaudaraan Oikumenis

Meningkatkan kualitas relasi antar anggota GMKI seluruh Indonesia.

Distribusi
Distribusi Kader

Memaksimalkan distribusi kader dalam berbagai bidang profesi.

Keuangan
Finansial

Menciptakan sistem finansial organisasi yang berbasis kemandirian dan transparansi.

PROGRAM KERJA

1. Sistem Kaderisasi

Sistem Kaderisasi yang ada di GMKI saat ini adalah PDSPK (Pola Dasar Sistem Pendidikan Kader) 2006, sejak lama pengimplementasiannya tidak efektif dengan berbagai macam dugaan dari banyak pihak.

1.1 Kurikulum Organisasi

Perubahan dalam kurikulum organisasi harus dilakukan dengan pemetaan potensi dan tantangan zaman saat ini. Basis perubahannya adalah situasi perkembangan dunia dan level kemampuan kader GMKI saat ini.

Strategi Implementasi:

  • Membentuk Tim Perumus Kurikulum melibatkan Anggota, Lembaga bentukan, lembaga strategis, Senior Members dan Pengurus Pusat
  • Mengembangkan kurikulum wajib berbasis Alkitabiah, Visi-Misi organisasi, dan Aturan formal Organisasi
  • Menyusun materi baku untuk semua tingkatan kaderisasi (Cabang, Wilayah, Pusat)
  • Memfokuskan pada peningkatan spiritual anggota melalui penelaahan Alkitab intensif
  • Menetapkan bacaan wajib untuk seluruh anggota GMKI untuk menciptakan pemikiran yang seirama
  • Melakukan uji coba kurikulum di beberapa cabang sebelum implementasi nasional
  • Membuat sistem evaluasi berkala dengan variabel pengukuran yang jelas

1.2 Sistem Kaderisasi Berjenjang

Perubahan sistem kaderisasi menjadi hal fundamental yang berpengaruh pada pengaplikasian kurikulum kaderisasi.

Strategi Implementasi:

  • Membagi sistem kaderisasi dalam 3 jenjang: Cabang → Wilayah → Pusat
  • Mendesain implementasi yang terpisah untuk efektivitas (bukan hanya bertumpu pada cabang)
  • Menciptakan sistem hierarkis organisasi yang jelas dalam pelaksanaan kaderisasi
  • Mengalokasikan tanggung jawab kaderisasi secara proporsional di semua level
  • Membangun mekanisme monitoring terpusat oleh Pengurus Pusat

Roadmap Implementasi

Fase 1 (2025-2026)

Pembentukan tim perumus, penyusunan kurikulum inti, dan penentuan bacaan wajib

Fase 2 (2026)

Uji coba di 5 cabang percontohan, evaluasi formatif, dan penyempurnaan

Fase 3 (2027)

Implementasi nasional dengan sistem berjenjang, pelatihan fasilitator

Fase 4 (2028)

Evaluasi menyeluruh dan penyusunan panduan revisi

Slogan Gerakan: "Dari Cabang ke Nasional, Satu Kurikulum untuk Satu Gerakan!"
2. Medan Layan

2.1 Gereja

Kehadiran GMKI dalam menjalin relasi dengan Gereja merupakan semangat utama dalam melaksanakan tugas fungsi organisasi di tiga medan layan. GMKI seharusnya menjadi mitra strategis gereja dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan gereja.

Strategi Implementasi:

  • Pendataan jumlah denominasi gereja dan bangunan gereja di seluruh Indonesia
  • Membangun sistem hierarkis untuk inventarisasi persoalan gereja (Cabang → Wilayah → Pusat)
  • Menyelenggarakan Jambore GMKI dengan pemuda Gereja untuk membahas persoalan lokal
  • Menciptakan output konkrit untuk penyelesaian masalah gereja di setiap wilayah

2.2 Perguruan Tinggi

Kehadiran GMKI bersumber dari keberadaan Perguruan Tinggi, oleh karena itu relasi antara GMKI dengan Perguruan Tinggi harus menjadi perhatian utama.

Strategi Implementasi:

  • Pertemuan rutin fungsionaris GMKI dengan pimpinan Perguruan Tinggi
  • Pendataan jumlah Perguruan Tinggi dan masalah yang dihadapi
  • Kerjasama dalam meningkatkan aktivitas akademik yang menjawab masalah masyarakat
  • Membuka peluang kerjasama dengan Perguruan Tinggi luar negeri

2.3 Masyarakat dan Lembaga Publik

GMKI memiliki tanggung jawab dalam proses pelayanan kekristenan dan proses pengawalan terhadap Indonesia raya.

Strategi Implementasi:

  • Membangun kerjasama dengan Civil Society/NGO untuk program berkelanjutan
  • Membentuk sekolah non-formal bagi daerah tanpa akses pendidikan memadai
  • Program advokasi terstruktur untuk masyarakat adat dan buruh
  • Kerjasama dengan organisasi seperti YLBHI dan KONTRAS untuk isu advokasi
3. Sistem Finansial Organisasi

Tantangan dalam finansial organisasi merupakan hal yang belum terjawab dalam jangka panjang oleh GMKI secara keseluruhan.

Strategi Implementasi:

  • Sumber pendanaan utama dari iuran anggota dan senior GMKI seluruh Indonesia
  • Pelaporan keuangan rutin ke seluruh Cabang GMKI untuk transparansi
  • Membentuk lembaga bentukan khusus untuk pengelolaan usaha pendanaan
  • Mengembangkan kegiatan usaha yang dikelola secara profesional dan konsisten
  • Membatasi sumber pendapatan untuk menjaga independensi organisasi
4. Membangun Persaudaraan

Hubungan antara individu GMKI adalah berdasarkan persaudaraan dan kasih, namun realitas menunjukkan adanya dinamika yang kurang sehat dalam organisasi.

Strategi Implementasi:

  • Menciptakan materi kaderisasi tentang "Ut Omnes Unum Sint" sebagai semangat persaudaraan
  • Menyelenggarakan PERPIMCABNAS (Pertemuan Pimpinan Cabang Nasional) minimal 1 kali per masa bakti
  • Diskusi tematik mingguan online/offline oleh fungsionaris pusat
  • Menciptakan ruang pertemuan formal dan informal antar anggota
  • Legitimasi program persaudaraan dalam Peraturan Organisasi
5. Distribusi Kader

Organisasi harus selalu hadir dalam memberikan opsi atau pilihan pada semua kader GMKI tentang mewujudkan mimpi masing-masing kader.

Strategi Implementasi:

  • Membentuk lembaga formal untuk pembinaan kader dalam konsentrasi tertentu
  • Manajemen lembaga oleh Pengurus Pusat dengan melibatkan banyak kader
  • Membuka kerjasama dengan perguruan tinggi dalam/luar negeri untuk beasiswa
  • Menyediakan wadah pengembangan minat dan bakat kader GMKI
  • Memastikan konsistensi program melalui sistem yang terstruktur